Salam Ukhuwah Saudaraku
Semoga Blog Ini Bermanfaat


[Keluar]
Marhaban Ya Akhi Fillah

Rabu, 29 Agustus 2012

High Quality Jomblo

Ngejomblo emang sesuatu yang ngga bisa diterima begitu saja. Sebab sebagai makhluk Adam yang memiliki naluri cinta, tentu kita ngga akan sanggup untuk hidup sendiri di dunia yang luas ini. Apalagi lingkungan kita pun menuntut untuk senantiasa mengupdate diri, sehingga kita kadang dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang kadang ngawur ini.
Penderitaan sebagai seorang jomblo kadang menjadi alasan kita untuk segera mencari gebetan untuk mengakhiri masa-masa kesendirian kita, tapi tetep standar operasionalnya harus tetep ada bro. Mulai wajahnya yang mesti cantik lah, pinter, sampe alim and taat sama agama. Padahal mana ada orang alim yang mau pacaran sih?! Hingga suatu hari temenku pun angkat bicara.
“Boy, ternyata loe jomblo selama ini bukan karna ngga laku. Tapi karna emang loe nya aja yang ngga mau pacaran. Buktinya banyak kok cewek yang naksir ama loh” celetuknya.
“Emang kenapa sih?” tambahnya lagi penasaran.
Seperti biasa klo aku ditanyain masalah gebetan, aku cuman jawab dengan santai.
“Bro, sebenarnya gue itu bukannya ngga pengen pacaran. Tapi entar klo gue pacaran sama seseorang, gue takut klo fans-fans gue yang lain bakal sakit hati dan bunuh diri. Klo udah gitu siapa yang mau tanggung jawab coba?” kataku asal.
“Nah, daripada terjadi hal-hal yang ngga diinginkan. Lebih baik pacarannya sesudah nikah aja kan? Lebih aman, tenteram dan terkendali. Ya tokh?!” tambahku.
Hihihi...bukannya sombong bro. Walaupun muka sama kantong pas-pasan gini mah, masih banyak yang mau kok. Yah karna gue emang udah terdaftar sebagai anggota High Quality Jomblo (Jomblo Berkualitas Tinggi). Gini-gini kita juga ngga bakal sembarangan milih cewek, apalagi buat dijadiin temen hidup yang akan nemenin kita menjalani kehidupan ini dalam kurung istri.
Sebagai jombowan/ jomblowati yang telah terakreditasi dan diakui, kita mesti bisa membalik keadaan yang semula menjerat dan menjatuhkan kita menjadi sebuah profesi yang membanggakan. Kita harus belajar PEDE dengan status jomblo yang melekat di jidat kita, dengan alasan apa pun itu kita dapat. Dan klo bisa membuat para aktivis pacaran itu pada malu dan ngga lagi bangga mesra-mesraan di depan kita. Karna gimana pun juga, kita ini manusia yang punya hati kan bro?
Yah, loe ngga perlu sedih karna cinta loe selalu ditolak. Karena itu semua memang sudah nasib loe aja yang sial. Hahahaha....Makanya entar loe minta ajarin para pengemis aja, gimana tuh bikin ekspresi wajah yang cukup menyedihkan supaya orang kasihan sama kita dan ngga punya alasan nolak permintaan kita. Lumayan klo lagi nganggur, loe cukup duduk di jembatan sambil menengadahkan tangan. Mbak...kasihani saya mbak, kucing saya laper. Udah dua hari ini ngga makan. Ckckckck...gubrak!!!
Gue yakin, udah banyak waktu kita yang kebuang sia-sia cuman pengen ngejar seseorang yang kita idolakan. Tapi loe tau ngga klo ngga semua cewek itu suka sama cowok yang agresif and ngga tau malu ngungkapin cintanya dengan puisi-puisi gombal bin cupu.
Malah banyak cewek yang suka sama cowok yang slow, melankolis and religius. Disinilah bisa terlihat perfeksionisnya kita sebagai seorang cowok yang menjadi agen CIA (Cowok Idaman Akhwat). Tenang meyakinkan, pendiam disaat-saat yang ngga bermanfaat dan menjadi orator saat diskusi atau seminar di depan umum. Dan satu lagi religius dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Hehehe...kayak Dasadarma Pramuka aja.
Suatu hari ketika gue ngetik di rental depan kampus, kebetulan ada seorang ibu-ibu yang berpenampilan seperti guru yang minta tolong diketikkan sebuah surat sebanyak dua lembar. Begitu selesai diketik, kemudian langsung gue print. Tentu dalam hati gue ngga berharap diberi apa-apa selain ucapan terima kasih. Tapi ngga taunya si ibu tadi malah ngasih uang yang lumayan banyak. Yah, Emang klo rezeki ngga kemana. Temen gue yang dari tadi nongkrong disamping gue langsung ngelirik duit yang masih tergeletak di atas printer.
“Nah, loe mau tau ngga kenapa si ibu tadi ngasih kita duit?” tanyaku memecah kesunyian.
“Emang kenapa bro?” tanyanya.
“Yah, karna gue emang pantes mendapatkannya”
“Dalam pekerjaan, kita ngga bakal dapat gaji yang sesuai klo kita yang membutuhkan pekerjaan
tersebut. Tapi klo kita yang dibutuhkan, tentu kita akan mendapatkan sesuatu yang di luar
harapan kita. Loe paham ngga?” tanyaku untuk sekedar meyakinkan.
“Nah, berarti disana orang kan yang perlu keahlian kita? Makanya jangan heran bro” tegasku.
Yup. selama loe ngobral cinta kesana kemari, loe bakal dapet yang pas-pasan. Apalagi klo niatnya cuman senang-senang dengan pacaran. Dijamin bakal cepet bosan deh. Karna niat loe bermasalah. Berbeda ketika menjadi salah satu dari High Quality Jomblo yang ngga gampang tergoda dengan cewek-cewek gampangan. Dan lebih sibuk memperbaiki diri dengan Islam. Lebih-lebih menjadi salah satu pejuang Islam. Karna gue yakin kita bakal dapet isteri yang lebih dari harapan kita, kalo pun ngga dapet di dunia tentu Allah akan menggantinya dengan bidadari di syurga sana. So, kenapa kita mesti futur mengharap rahmat Allah?
Mulai sekarang kita mesti punya prinsif dan idealisme yang kokoh. Punya tujuan hidup yang benar sebagai makhluk hidup, bukan robot. Karna semua yang kita lakukan ini pasti dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Jadi kita juga mesti punya target serta agenda hidup yang lebih prosfek sehingga membawa kita ke dalam keberuntungan yang tidak kita duga tadi. Ngga usah buang waktu untuk mengejar seseorang, tapi biarkan orang lain yang memimpikan kita.
Karna klo loe nanya pada semua cewek gimana lelaki idamannya. Mereka mesti pengen punya suami yang taat beragama, sholeh, dan bisa membimbing dirinya untuk mencapai ridho Allah. Logikanya klo kita sholeh, kemungkinan besar jadi rebutan kan. Nah, itulah rahasia terpenting dari seorang anggota High Quality Jomblo. Tapi juga ngga dibenarkan klo tujuan keIslaman kita cuman karna pengen dapet istri/suami yang sholeh/sholehah. Semuanya akan berjalan alami sebagaimana mestinya dan mungkin melebihi rencana kita.
Masih banyak urusan-urusan dari agama ini yang mesti kita selesaikan. Karna saat ini Islam udah jadi barang lama yang ditinggalkan oleh orang Islam sendiri. Mereka malah termakan paham-paham di luar Islam yang menyesatkan dan menjauhkannya dari Islam yang murni. Dalam kehidupan yang hedonis (serba boleh) ini mereka apa pun dengan alasan liberalisme (kebebasan). Padahal kita ini bukan lah binatang, kita adalah makhluk mulia yang telah diberikan Allah petunjuk berupa aturan-aturan Islam untuk menjalani kehidupan ini. So, kenapa kita masih mengambil aturan di luar Islam yang kebanyakan malah bertentangan dengan keyakinan aqidah Islam itu sendiri.
Sudah saatnya kita melepaskan diri dari penjajahan, membuang segala macam paham-paham warisan penjajah dan menggantinya dengan ajaran Islam yang luhur. Dengan jalan dakwah fikriyah (pemikiran) dan tanpa kekerasan. Jangan buang waktu dengan agenda-agenda ngga penting dan sibuk cari gebetan. Karna gue yakin, ketika kita sudah benar-benar siap. Dia akan datang dengan sendirinya, dan mungkin akan melebihi dari harapan dan impian kita selama ini. Okey?! [Putera Al Fatih]

Kapan Kawin? Maybe No, Maybe Yess!

Seorang temanku tiba-tiba menyodorkan sebuah pertanyaan yang mengejutkan dan paling sulit untuk dijawab olehku. Aku pun nggak menyangka klo pertanyaan itu akhirnya akan ditujukan kepadaku. Sebuah pertanyaan yang penuh dengan provokasi, dan menuntut realisasi.
“Kapan kawin bang?”, celetuknya kepadaku.
“Mmmmh…. Ckkkkk”, aku pun cuma bisa melongo sambil garuk-garuk kepala untuk menjawab pertanyaan sakti ini. Yah, gimana mo jawab coba! Kayak ga ngerti aja dengan keadaan kita-kita.
Hanya sebuah kata lugas yang biasa keluar dari mulutku klo pertanyaan ini muncul dari rekan-rekanku yang ikut prihatin dengan status jomblo yang masih saja nangkring di jidatku.
“Duitnya aja bang” , jawabku singkat.
Itulah jawaban pamungkas yang keluar dari bibirku. Menggambarkan sebuah kenyataan pahit yang harus dilalui seorang pemuda di zaman kapitalisme (alasan: menyalahkan zaman) ini. Yah, memang benar klo uang memang bukan segalanya. Tapi segalanyakan butuh uang bang?
Baru-baru ini, seorang temanku juga tiba-tiba terserang penyakit tifus. Sudah beberapa hari hidungnya nggak nongol di parkiran kampus hijau kami.
Setelah ditelusuri sabab-musababnya kenapa sempat terkena penyakit anak-anak tersebut, eh ternyata karena ngebet pengen cepet kawin. Dan belum cukup dana.
“Gedubraaaaaaakkk…!!!”,  jatuh sambil tersenyum aneh.
Apa hubungannya sih ngebet kawin sama kena tifus? Pikiran aja sendiri gan? Yang pasti terlalu ngebet kawin ga baik buat kesehatan. Bisa mengakibatkan stress, depresi, tifus, epilepsi, kanker, gangguan kehamilan dan janin.
“Loh, kok mirip selogan rokok?”
“Yah, suka-suka gue donk bang”, berusaha tidak mau kalah.
Suatu hari ada seorang pasien yang mau minta diruqyah, katanya sih sering kerasukan jin-jin gitu. Dan ternyata, emang iya. Ketika di ruqyah tu orang langsung ngamuk-ngamuk, banting apa pun yang ada dihadapannya. Tapi entah jinnya emang kuat ato apa, meskipun udah diruqyah beberapa kali tetep aja tuh jin ga ngaruh. Munculah pertanyaan dari peruqyah.
“Ini beneran gangguan jin ato bukan yah?” bisiknya dalam hati.
Timbulah sebuah ide gila, jurus pamungkas menghadapi jin bandel.  Peruqyah yang merasa ditipu pun langsung mengambilkan tahi ayam untuk dikasihkan sama pasiennya. Dan nggak di duga, pemuda itu pun segera mengambil langkah seribu untuk kabur. Peruqyah pun langsung nanya kepada tuh pasien. Setelah berhasil dibekuk.
“Kenapa kamu jadi seperti ini?”
“Bohong sama orang tua lagi, memangnya pengen apa?”
“Saya pengen nikah pak”. Jawab pemuda itu dengan lugunya.
“Wadooooowwwww…, ternyata manusia emang lebih pinter dari pada jin bohongnya”.
Memang manusia nggak pernah habis akal buat memenuhi keinginannya. Terbukti, setelah tahu permasalahan sebenarnya. Orang tuanya langsung menikahkan anaknya tersebut dengan wanita yang dicintainya. Nah, jadi klo ada yang berminat membebek teknik tersebut, silahkan bro. Barangkali aja masih manjur. Okey!
Hidup menjadi seorang jomblo emang nggak selalu tenang. Apalagi kalo lihat teman-teman kita yang nggak bisa ngertiin kita dan sengaja mesra-mesraan dengan isterinya.
“Ohh, betapa sakitnya roma”, bisikku dalam hati.
Yah, beginilah sudah keadaannya. Mo gimana lagi donk, udah resiko jadi jomblo. Tulisan ini cuma coretan untuk sekedar menghilangkan jenuh, jadi pertimbangkan lebih jauh untuk menyelesaikan membaca kisah ngawur ini yah bro?
Zaman emang udah berganti, udah resiko kita hidup di zaman ini dengan beribu tantangan dan beribu alasan. Bahkan di zaman yang serba aneh ini, dunia udah rasa kebalik 180 derajat. Buktinya, ya silahkan cari aja sendiri.
“Loh, kok gitu?”, pemirsa protes.
“Yah, emang gitu kan?, Ntar kita buktiin bro”, penulis coba meyakinkan.
Tapi sebelum itu, penulis mo nanya dulu nih. Kira-kira gimana cara praktis buat membedakan orang yang sudah nikah sama yang pacaran?
“Wooow…. Pertanyaan provokatif nih”, seru pemirsa.
“Nggak bisa jawab?”
“Tunggu gan, kita pikir-pikir dulu”
“Tut…tut…tut…”, waktu pun berbunyi.
“Mau pilihan bantuan?, fifty-fifty, phonefriend, ato austyaudiens?” saya coba tawarkan.
“Sulit bang”
“Ah, nggak juga. Tinggal cari surat-surat nikah di kantor camat kan?”
“Wah, itu sih malah mempersulit diri kan?”
“Oke klo gitu, kita akan bahas disini aja. Jangan sampai kedengeran camat yah biar kita ga digebukin, apalagi dipersulit bikin eKTP”.
Memang pada kenyataannya sekarang ini. Udah sangat sulit membedakan yang udah nikah, dengan yang masih pacaran. Apalagi kebanyakan yang masih pacaran lebih mesra dari pada yang udah nikah (suami isteri). Lihat aja tuh gaya boncengannya. Gimana coba? Mengkhawatirkan bukan?
Orang yang pacaran lebih PD memakai panggilan sayang dari pada yang udah jadi pasutri. Dan lebih banyak punya anak di luar nikah dari pada yang udah pasutri. Kan udah disaranin dengan selogan, “Dua lebih baik”.
Okey kita ga akan bahas itu lebih jauh. Yang pasti, nikah hanya dijadikan lisensi untuk melengkapi persyaratan di kantor camat saja. Bukan lagi sebagai jalan untuk menyempurnakan separuh dari agama. Ya ngga?
Ga perlu protes karena rusaknya zaman ini dengan system kapitalismenya. Kebebasan yang sangat kebablasan. Dan ujung-ujungnya suara terbanyaklah yang benar! Jadi klo banyak yang nentang poligami dan melegalisasi perzinahan, udah dianggap wajar bukan? Inilah buah dari demokrasi yang kita agung-agungkan. Sang pemuja berhala garuda, warisan Fir’aun dari kota Mesir.
Beginilah nasib jomblo di zaman ini. Ketika perzinahan dilegalisasi, dan pernikahan dipersulitsasi. Semua jadi serba salah, yang bisa kita lakukan hanya puasa, puasa, dan puasa. Entah sampai kapan, benteng yang ada dalam diri kita dapat berdiri kokoh. [Putera Al Fatih]

Reformasi No, Revolusi Yess!!!

Seandainya gue bisa milih, gue ngga akan memilih hidup di zaman Jahiliyah II yang busuk ini. Gue akan milih hidup di zaman keemasan yang cemerlang ketika Negara Islam masih jaya, dengan segala kemajuan peradabannya. Tapi kehidupan bukan untuk disesali kawan, lahir bukanlah pilihan tapi sebuah anugerah yang patut kita syukuri. Meskipun kita harus menantang zaman yang sudah jungkir balik ini. Dan menyederhanakan kebahagiaan kita untuk melawan, dan inilah anugerah terindah yang tidak akan kita dapat klo kita ada di zaman keemasan Islam.
Siapa sangka di zaman yang sudah rusak dan amburadul ini gue masih bisa nemuin sahabat-sahabat yang dengan ikhlas rela ngejual diri mereka untuk kejayaan Islam tanpa berharap balasan apa pun selain keridho’anNya. Memperjuangkan hak-hak rakyat walau pun rakyat sendiri ngga perduli dengan mereka, kontras tapi bukan sanjungan yang kami pengen tapi sebuah kebahagiaan sejati yang telah dijanjikanNya.
Ketika penguasa negeri ini ngga lagi memikirkan kesejahteraan rakyat kecil, mereka hanya sibuk memperkaya diri dengan intrik murahan dan licik. Tanpa sedikit pun merasa malu dengan tipu daya mereka sendiri yang sering terbongkar. Mereka tanpa malu menjual rakyatnya kepada cukong kapitalis yang menjarah habis kekayaan rakyatnya. Ironi memang dengan triliunan dana yang harus dikeluarkan untuk pemilu Pilpres, Pilgub, dan Pilkada. Apakah dengan dana yang ngga sedikit itu kita udah bisa menghasilkan pemimpin yang bener-bener peduli dengan perjuangan rakyatnya. Ato malah akan menjadi alat kapitalis yang akan mengisap habis darah rakyat yang semula mendukung mereka dalam pemilu?
Klo loe emang kaya and makmur-makmur aja sih loe mungkin ngga akan ngerasa penderitaan rakyat kecil. Apalagi klo loe juga kadal diantara ini semua, pasti loe bakal mikirin apa yang loe bisa dapat dari bisnis ngibulin rakyat. Walaupun rakyat udah memberikan kepercayaan dan harapan mereka kepada loe.
Tapi loe kan masih mahasiswa, jadi belon jadi penjabat. Ntar klo loe jadi penjabat. Karna banyak yang pas jadi mahasiswa itu selalu turun kejalan, nuntut keadilan atas nama rakyat. Meneriakan dengan lantang sebuah kebenaran, ngamuk kaya orang sakau di kantor-kantor pemerintahan. Tapi ketika udah jadi penjabat, nih orang jadi pendiam banget. Malah ikut-ikutan bikin UU yang jelas-jelas banyak merugikan rakyat. Gini deh, klo manusia udah ngambil alih hak Tuhan. Mereka dengan bangga bikin hukum sendiri untuk menandingi hukum Tuhan. Ingat firman Allah SWT:

“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki? Hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?”(TQS.’Al-Maidah[5]:50)

Biar gue sederhanakan. Misalnya sebuah Sepeda Motor, selain bikin kendaraan kan perusahaan Sepeda Motor juga akan bikin aturan resmi gimana supaya nih kendaraan bisa berjalan dengan baik dan terawat. Misalnya harus pake bensin, setiap 500 km harus ganti oli dan lain-lain. Nah, bagaimana klo kendaraan itu make aturan yang dibikin oleh perusahaan mobil truk. Tentu aja ngga akan pas kan? Karna bahan bakarnya aja udah beda, belum lagi yang lainnya. Ato apa mungkin sepeda motor bisa bikin aturan sendiri? Hohoho….ada-ada aja. Nah, sekarang yang ciptain manusia siapa? Yang ciptain alam ini, seluruh galaxy dan planet-planet dan mengatur semua itu dengan sangat sempurna sehingga menjadi alam semesta siapa? Allah kan, tentu aja Allah bukan hanya menciptakan makhluknya aja. Dia juga menciptakan aturan yang sangat kompleks supaya seluruh ciptaanNya ini berjalan sebagaimana mestinya.
Coba perhatikan pas kita makan aja. Ketika kita memasukan makanan ke dalam mulut kita, trus dengan refleks gigi kita ngunyah tuh makanan dan dengan air liur kita, makanan itu menjadi terasa enak di lidah. Setelah itu masuk ke kerongkongan menuju lambung dan disana diproses lagi. Terjadilah pemilahan sari-sari makanan dengan ampasnya, sehingga cuma yang bermanfaat aja yang masuk ke dalam tubuh kita sedang yang tidak berguna dibuang lagi melalui anus. Sederhana, tapi itulah aturan yang dibuat oleh Allah SWT. Apa kita bisa ngebayangin misalnya ketika makan, makanan itu ngga langsung ke lambung tapi mampir dulu ke paru-paru. Pasti kita kan mati kan? Inilah kesempurnaan aturan Allah, belum lagi alam semesta yang lainnya.
Sekarang yang ciptain manusia ini siapa? Allah kan. Dan yang lebih tahu tentang manusia ini siapa? Allah juga. Nah sekarang siapa yang seharusnya bikin aturan untuk manusia ini supaya tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini bisa berjalan dengan baik? Pasti Allah juga kan. Nah, sekarang apa kita mau milih hukum Jahiliyah yang dibuat oleh manusia ato milih hukum Allah berupa Syariah Islam. Ntar kita buktikan kebenarannya.

Jahiliyah Modern
Yah, zaman kebodohan ato yang lebih kerennya itu disebut zaman Jahiliyah emang singkron sama zaman ketika Islam mulai didakwahkan di Mekkah oleh Rasulullah SAW. Bukan bodoh secara akal dan peradaban, tapi terhadap kepercayaan dan kebudayaannya. Mulai dari nyembah berhala, membunuh bayi perempuan, melakukan riba, berpecah belah dan lain sebagainya. Tapi apa loe bisa membandingkan dengan zaman yang kita jalani sekarang? Klo dulu pada zaman Jahiliyyah untuk mengetahui apakah seseorang itu pelacur ato ngga harus mencari rumah yang ada bendera merah di depan rumahnya, nah sekarang tambah gampang lagi karna pemerintah dah melegalkan lokalisasi untuk pelacuran, kan keren tuh.
Zaman Jahiliyah dulu klo ada bayi perempuan yang lahir harus dikubur hidup-hidup karna dianggap memalukan keluarga. Sekarang lebih anarkis lagi, mau cowok ato cewek tapi klo bayi itu ngga diinginkan yah banyak yang malah dibuang hidup-hidup di bak sampah ato sungai. Bahkan ada juga yang belum lahir pun udah dibunuh dengan cara aborsi. And banyak lagi deh, gue males harus nyeritakan ini semua. Apakah itu sebuah kebanggaan, ternyata apa yang terjadi pada zaman kita ini lebih busuk lagi dari pada zaman Jahiliyah dulu. Ini adalah buah dari sistem kapitalis dengan seluruh alat-alat konsfirasinya. Berupa kehidupan yang hedonisme (serba boleh), liberalisme(kebebasan berprilaku,beragama,dll), demokrasi, pluralisme dan lain sebagainya. Inilah yang dicekokin kedalam tubuh umat sehingga umat ini makin tertindas dan kelaparan di negeri mereka sendiri. Kekuasaan sudah milik orang-orang kapital (pemilik modal), siapa yang punya uang dialah yang berkuasa terhadap seluruh kebijakan pemerintah.
Umat udah terbuai dengan janji-janji palsu penguasa, dengan sedikit dana/bantuan mereka lupa terhadap hak-hak mereka yang jauh lebih besar. Sehingga para penguasa bisa menikmati harta mereka dengan ganas tanpa membuat rakyat sadar sedikit pun. Gue bukan provokator, tapi inilah yang terjadi di negeri kita. Inilah demokrasi yang kita bangga-banggakan, kita tahu dan negara-negara barat pun mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang paling demokratis tapi apa timbal balik itu semua dengan kesejahteraan rakyat? Apa setelah mendapat predikat itu bangsa ini makin sejahtera? Ironi, tapi inilah demokrasi dan kegagalannya bisa kita rasakan sekarang.

Dongeng umat terbaik
“Kalian adalah ummat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyeru kepada kema’rufan dan mencegah dari kemungkaran dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”(TQS.’Ali Imran[3]:110)

Ini adalah sebuah pujian yang Allah SWT berikan kepada kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW dengan predikat umat terbaik. Tapi kita jangan geer dulu, apakah sekarang ini umat Islam bisa disebut sebagai umat terbaik? Dan pantaskah kita mendapatkan predikat itu jika umat ini belum bisa menunjukan bahwa mereka pantas mendapat predikat tersebut. Karna syaratnya adalah melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan beriman kepada Allah.
Yaitu dengan jalan dakwah dan meneriakan kebenaran dan beriman kepada Allah artinya bukan hanya mempercayai adanya Allah, tapi juga rela dan patuh menjalankan apa yang telah Allah perintahkan kepada umat ini. Dengan menjalankan seluruh hukum syariah Islam, karna ini tlah terbukti membawa kesejahteraan bagi manusia selama lebih 13 abad. Apakah kita masih ragu dan mengambil sebagian dari hukum-hukum Allah dan membuang sebagian yang lain ke tempat yang tidak layak?
Dengan alasan agama adalah sebuah hal yang suci dan mulia maka ngga layak dipaksakan di dalam politik yang kotor. Inilah sebenarnya kalimat yang muncul dari orang-orang yang berideologi sekularisme. Yang memisahkan kehidupan dengan agama, artinya agama hanya ada di mesjid. Sedang yang ada di luar itu harus lepas dari aturan agama. Agama hanya berupa sholat, zakat, puasa, naik haji, nikah dan masalah ibadah lainnya. Sedang pada masalah ekonomi, pendidikan, dan politik tidak dipake tuh yang namanya agama. Padahal sholat, puasa, zakat adalah sebagian kecil dari syariah Islam. Trus, apakah hukum-hukum yang berkenaan dengan uqubât, ekonomi dan lain sebagainya dibuang begitu saja. Padahal itu bersumber dari Al-Qur’an, mau dikemanakan Al-Qur’an? Kenapa ngga dibuang aja sekalian klo emang ngga dipake sebagai sumber hukum yang sah dari Allah untuk kesejahteraan manusia?
Dan alasan karna Indonesia bukan hanya umat Islam ngga beralasan, buktinya pada masa kekuasaan Islam dulu. Umat Yahudi dan Nasrani bisa menjalankan agamanya dengan aman dibawah kekuasaan Islam.
Pada zaman khalifah Umar bin Abdul Aziz misalnya, ketika beliau ngutus seseorang amil untuk mendata orang yang berhak menerima zakat. Dan utusan tersebut ngga bisa menemukan satu orang pun yang berhak karna saking makmurnya perekonomian pada saat itu. Pada zaman khalifah Harun al Rasyid, betapa majunya peradaban disana. Baik pendidikan, kedokteran, dan lain sebagainya. Bahkan ketika seseorang mengarang buku keIslaman, maka akan dihargai emas seberat buku tersebut. Dan banyak lagi bukti ketika Islam ini memang benar-benar di pakai seluruhnya.
Bahkan ketika Islam ngga diterapkan, malah banyak umat Islam lah yang dijajah, ditindas dan dipelonco. Di Afganistan, Iraq, Palestina, Thailand, China, dll. Bahkan di Indonesia sendiri banyak terjadi pembantaian terhadap umat Islam seperti di Poso, Ambon, Tapanuli, dan Isu terbaru akan dibangun negara injil di manokwari. Nah, sekarang apa kita mo nunggu giliran?
Indonesia adalah negara yang kaya raya dengan seluruh sumber daya alamnya seperti emas, timah, batu bara, minyak dan lain sebagainya. Tapi kekayaan itu dirampas oleh penjajah AS dan sekutunya, dengan UU yang menjadi alatnya. Kenapa banyak rakyat yang miskin sedangkan mereka berada di negeri yang kaya raya? Inilah bentuk penjajahan yang tersembunyi kawan. Dan secara ngga sadar kita nikmatin penjajahan itu juga. Nah, sekarang apakah kita ingin mempertahan sistem yang sudah jelas-jelas banyak merugikan rakyat ato berjuang merubah keadaan ini menjadi lebih baik dengan meneriakan syariah Islam yang sudah terbukti kesempurnaannya? Karna klo loe masih ragu dengan syariah Islam, loe perlu periksa kembali aqidah Islam loe. Apa loe udah yakin dengan kebenaran agama Islam itu sendiri. Klo terhadap agama Islam aja kita ngga yakin benar ato ngga, apalagi dengan syariahNya.

Sebuah Janji Kemenangan
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (TQS.An-Nuur[24]:55)

Ayat diatas adalah sebuah janji kemenangan yang telah Allah firmankan dalam Al-Qur’an, bahwa Dia akan mengembalikan kekuasaan ini kepada umat Islam. Setelah umat ini benar-benar sadar akan kewajibannya terhadap agama ini. Tapi Allah juga ngga akan merubah suatu kaum, kalo kaum itu ngga berusaha merubahnya kan? Nah, sekarang hanya ada 3 pilihan buat kita semua. Apakah kita mau jadi penonton aja, dan melihat kebangkitan Islam itu dengan terpana. Menjadi pemain yang juga mengambil andil dalam perjuangan ini, atau malah menjadi penentang atau musuh Islam? Kasian banget klo loe masih milih yang ke-3, yaitu menjadi penentang berat terhadap agama loe sendiri.
Dan bukan reformasi yang kita butuhkan, karna klo terjadi reformasi jilid II. Maka kemungkinan besar akan terjadi reformasi jilid III dan seterusnya. Tapi yang kita butuhkan hanya satu, REVOLUSI PUTIH. Maka teriakan lah kebenaran dan hak-hak umat ini kawan, bergabunglah pada barisan kaum muslimin yang memperjuangkan Islam dengan Ikhlas. Dengan jalan dakwah, di organisasi apa pun loe. Gue ngga peduli, yang penting loe juga harus sadar untuk menyuarakan Islam bersama kami. Karna kemenangan ini sudah semakin dekat kawan, dan umat juga telah mulai bangun dari tidur panjangnya. Walau pun kita Cuma punya selembar buletin ini, tapi kami yakin umat ngga sebodoh itu. Semangkaa!!! [Putera Al Fatih]

Revolusi Cinta

Setelah buletin yang kemaren berhasil terbit, banyak yang bergumam dibelakang gue. Kenapa sih gue slalu ikut campur urusan orang laen? Ada juga yang takut klo setelah baca buletin yang ngga bersalah ini, cewek-cewek pada sadar dan ngga pengen lagi pacaran. Kasian kan pejuang cinta kita akan banyak yang pensiun. Emang gue pikirin! Syukur-syukur deh ada yang tobat setelah baca artikel gue, yang gue bingung nih ada yang malah termotivasi buat pacaran setelah baca buletin gue. Kan parah banget tuh? Tapi gue seneng ko ada yang ngasih kripik pedas buat gue, dari pada dapat pujian melulu. Kan akhirnya gue tau kenapa banyak yang masih bandel pacaran. Nah sekarang gue akan bongkar semuanya disini. Tapi gue ngga ngegibah ko, jadi tenang aja kawan. Yah mungkin loe akan nemuin yang ngga pernah loe pikirin sebelumnya sama sekali.
Menurut loe cinta itu apa? Temen gue pernah bilang, klo loe suka sama seseorang karna doi mahir melakukan sesuatu. Itu bukan cinta, tapi kagum. Klo loe suka sama seseorang karna doi kasep dan geulies pisan, itu bukan cinta tapi nafsu. Klo loe suka sama seseorang karna doi tajir, itu bukan cinta tapi matre. Klo loe suka sama seseorang karna doi baik sama loe, itu bukan cinta tapi rasa terima kasih. Tapi klo loe suka sama seseorang padahal loe ngga tau kenapa loe bisa suka sama doi. Nah, itulah cinta. Itu kata temen gue loh, tapi masa kita ngga tau kenapa kita bisa suka sama seseorang sih? Yah, semua pasti kan selalu ada daya tariknya boy? Ingat lagi deh wangsit yang diberikan pa Syamsu, klo kita itu akan memberikan perhatian kepada seseorang klo kita menganggap sesuatu itu menarik dan lain dari pada yang lain. Dan pastinya banyak faktor yang bikin kita tertarik kan? Mungkin karna doi salah satu jubir yang pinter ngomong, cantik ato ganteng, sexy dan gampang dibawa kemana aja, banyak modal ato funk and underground abizz. Dan saya bingung…
Klo cowok pasti yang biasa diliat pertama itu cantik ato ngga, trus nih cewek bisa dibawa kemana aja ngga. Kan klo ngga sesuai standar internasional malu ngajakin doi makan ato jalan berdua. Makanya kasian banget nih cewek harus rela berpuluh-puluh kali bercermin buat benerin kerudung karna cuma pengen diperhatikan oleh kaum adam.
Tapi lain lagi sama cewek, biasanya karna emang nih cowok pinter ngomong. Penuh perhatian dan tajir abis. Karna diakuin ato ngga, ada aja cewek yang karna doi tajir mau aja jadi pacarnya padahal dia ngga ada perasaan apa pun sama doi. Moga aja ngga ada diantara loe yang baca yang gitu yah. Kan sama aja kita udah ngejual cinta kita dengan harga yang sangat murah, apakah begitu tidak berartinya cinta?

Ada apa dengan Cinta?
Gue bukannya mau nyontek judul lagu, tapi cuma ini yang ada di otak gue. Kadang kita ngga nyadarin sudah berapa orang yang kita cintai, dan apa saja yang kita dapat dari cinta yang diaplikasikan pada pacaran. Padahal kan alasan pacaran pengen saling kenal mengenal satu sama lain, trus slama ini loe pacaran apa yang loe tau tentang doi? Apa yang loe tau tentang kepribadian, sikap, kebiasaan, masa lalunya, target ke depan yang pengen dicapai klo dah nikah sama loe, dan seterusnya.
Ato emang ngga ada topik yang secara khusus ngebahas kesana? Klo gitu ngga semua orang pacaran karna pengen nikah kan. Tul, ngga? Dan pacaran bukanlah cinta, dua hal ini sangat berbeda kawan.Loe ngga ngerasa tersinggung kan. Cinta itu adalah sikap ingin melindungi, mengayomi sehingga rela menanggung semua kebutuhan hidup doi dan anaknya. Bersedia mengambil alih pemeliharaan doi dari ortunya dengan sebuah janji suci yang disebut aqad nikah yang disaksikan Allah dan seluruh malaikatNya dan orang-orang serta kerabatnya. Bersedia menjaga perasaan dan juga hak-haknya, karna cinta dia juga ngga bakal rela orang yang dicintainya itu bermaksiat pada Allah SWT.
Nah, beda dengan pacaran kawan. Walau pun kadang orang pacaran dengan alasan cinta, tapi itu bohong besar. Klo loe bener-bener sayang sama doi, loe ngga mungkin menjerumuskannya ke dalam maksiat. Karna orang yang bener-bener sayang itu akan selalu ingin melindungi kekasihnya di dunia maupun diakhirat. Bisa jadi loe sekarang sayang-sayangan sama doi, tapi apa loe yakin di akhirat nanti loe masih bisa sayang-sayangan. Ato loe malah jadi musuh dan saling menyalahkan satu sama lain? Trus apa loe dah secara gentleman bilang sama ortunya klo loe itu bener-bener sayang sama doi? Buat jalan aja loe mesti nyulik dulu kan. Jadi cinta sama pacaran itu adalah sesuatu yang berbeda dan ngga bisa disamakan.
Santai aja mukanya boy. Loe ngga usah tersinggung gitu, gue baru cerita sedikit. Kan masih banyak yang pengen gue bongkar. Loe bisa ngebedain ngga antara suami istri sama orang pacaran? Kan hampir ngga ada beda tuh, cuma beda sebutan aja. Liat aja, klo suami bisa memandang wajah isterinya dengan penuh mesra sampe-sampe air liurnya netes. Ternyata pacaran juga bisa, sampe-sampe ingusnya pun ikut netes. Suami bisa memberikan kecupan hangat pada isterinya, ternyata pacaran juga bisa. Suami bisa, ehhmm…isterinya, ternyata pacaran juga bisa. Bahkan banyak lebih anarkis lagi dari pada orang yang udah suami isteri. Liat aja suami isteri yang lagi berkendaraan sama orang yang lagi pacaran, kan lebih erat yang pacaran meluknya. Yah, kita jangan su’ dzon dulu, siapa tau emang takut jatuh. Hehehe…
Bahkan banyak cowok yang pacaran yang gara-gara pengen si ehhmm… tadi, terserah deh loe nafsirinya apaan. Tapi jangan negatif yah, gimana tuh? Gue terbuka sama loe semua, dan ini bukan bisa-bisanya gue. Tapi hasil interogasi kepada korban dan para pelaku. Dulu pernah di skul gue, ada dua orang pacaran jalan di hutan depan skul trus tiba-tiba ada orang asing yang pengen merkosa nih cewek. Eh, cowoknya malah lari. Katanya sih pengen ngelindungi, ko malah lari. Minimal klo lari ngajak-ngajak kan, nih si cewek malah di tinggal. Tak kusangka…

Cewek dan Kue Donat
Klo tadi gue nyoba nyinggung cowok, sekarang gue mo nyinggung ceweknya dikit. Cewek kan lebih sensitif jadi ngga boleh banyak-banyak. Kasian klo loe ngga tersinggung juga. Pernah denger analogi cewek sama kue donat ngga? Tapi loe pernah makan donat kan, klo belon loe beli dulu gih.
Nah, cewek itu persis banget kayak kue donat. Maksud loh? Gini neng, donat itu kan ada yang dijual dipinggiran dan ada juga yang dijual ditoko kue. Klo dipinggiran itu kan biasanya murah dan orang juga bisa megang, bolak balik tuh kue walau pun dia ngga ada niat buat beli. Kan udah terkontaminasi kuman tuh. Tapi klo udah di toko kan beda, orang ngga bisa pegang sembarangan tuh donat klo dia ngga bener-bener niat buat beli. Bahkan lebih bikin kepengen karna telah dibungkus sedemikian rupa, dan diletakkan dilemari kaca yang bagus. Gitu juga kali yah sama cewek, klo cewek itu udah sering dipegang-pegang cowok dan mau dibawa kemana aja oleh siapa pun. Biasanya dia udah ngga dihargai lagi, karna udah dianggap cewek gampangan. Beda kan sama cewek yang bener-bener menjaga dirinya hanya untuk orang yang memang berniat serius menjadi suaminya. Dia akan selalu dihargai orang lain karna begitu istiqomahnya menjaga diri. Dan jelas nilai keduanya berbeda jauh kan?
Bahkan yang perlu loe waspadain klo mantan pacar loe masih ngga rela loe jadian lagi, biasanya doi akan cerita kesemua orang klo loe orangnya ngga setia ato matre. Klo doi juga ngga bisa milikin loe, doi juga ngga bakal rela loe jadi milik orang laen. Makanya loe tobat aja kawan, Allah pasti akan menunjukan sesuatu yang paling indah dari itu semua. Gue yakin!
Karna kadang untuk mendapatkan sesuatu yang sangat berharga, kita harus rela mengorbankan sesuatu yang kita anggap berharga pula. Tapi apa ruginya klo apa yang akan kita dapatkan lebih berharga dari pada apa yang kita korbankan. Weeiiissss…. Dan semua itu selalu indah pada waktunya.
Loe percaya kan sama yang namanya jodoh? Dan apa loe juga yakin klo jodoh loe ngga bakal ketukar sama orang lain. Apa mungkin Allah salah ngasih jodoh buat kita dan ketukar sama temen kita? Ngga kan. Semuanya udah diatur oleh Allah kawan. Jadi walau pun loe dah pacaran sama doi sekian tahun, belon tentu kan doi emang jodoh loe. Dan belon tentu loe pengen jadiin doi isteri ato suami loe kelak. Karna orang itu klo pacaran ngga bakal jujur sama pasangannya dan diri sendiri. Liat aja, klo lagi pengen jalan sama doi kan pastinya doi akan milih baju yang terbaik, dandan yang paling cantik, dan fresh abis dengan parfum yang bikin cowok horny. Jadi kita selalu melihat bahwa pasangan kita selalu sempurna klo lagi jalan
sama kita. Tapi loe akan nemuin hal yang berbeda klo loe dah nikah sama doi. Karna ngga setiap saat doi berdandan cantik, memakai wangi-wangian, ato pun make baju yang sangat menawan. Bagaimana klo doi lagi bangun tidur, pastinya acak-acakan kan? Dan ngga setiap hari kita bisa melihatnya secantik yang biasa kita lihat waktu pacaran. Itulah wujud aslinya kawan, tapi ngga separah mak lampir loh. Belum lagi kebiasaan yang ngga kita sangka-sangka dari doi. Makanya loe akan bener-bener kenal doi klo loe udah nikah sama doi. Dan disanalah loe akan dituntut bisa nerima keadaannya ato ngga, bagi yang pacaran kan mungkin akan merasa tertipu dengan yang selama ini dia ketahui. Tapi klo emang nih orang baru kita kenal dan langsung jadi isteri ato suami kita, tentu kita ngga akan menganggap ini sebagai masalah. Karna loe udah siap nerima doi apa adanya.

Kemarin, Sekarang dan Esok
Yah, kita emang cuma diberikan Allah 3 masa. Kemarin adalah sesuatu yang telah lalu dan tidak bisa kita putar kembali untuk memperbaikinya. Esok, sesuatu yang belum pasti kedatangannya. Karna bisa jadi kita ngga nemuin hari esok. Dan sekarang, adalah yang kita jalani saat ini. Inilah yang pasti buat kita, tinggal apa yang akan kita lakukan sekarang ini. Karna ada aja yang nunggu tua dulu baru tobat, apa loe yakin masih bisa hidup sampai esok hari? Jadi kenapa kita harus nunda-nunda kebaikan. Padahal kebenaran itu udah nampak di depan mata loe. Allah selalu memberikan hidayahNya kepada hambaNya, tapi tinggal hambaNya itu mau mengambil petunjuk atau malah semakin ingkar dan menentang petunjuk tersebut. Firman Allah SWT:

”Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.” (TQS.Al Baqarah [2]:16-17)

Apakah kita pengen seperti ayat di atas, menjadi orang yang disesatkan oleh Allah karna kita menyia-nyiakan dan menunda-nunda kebaikan untuk diri kita sendiri? Sekarang sudah ada di tangan loe selembar kertas yang itu bisa jadi adalah sebuah petunjuk yang ingin disampaikan oleh Allah SWT. Tinggal loe aja lagi, apakah loe mengambil petunjuk itu ato ngga. Dan jelas Allah berfirman, klo kita masih memilih kesesatan dan bermaksiat pada Allah. Maka Dia akan semakin jauh darimu dan belum tentu Allah memberi kita petunjuk lagi dan kesadaran untuk bertobat ke dalam hati-hati kita. Dan kita juga ngga tahu kapan mati, trus apa kah nantinya kita akan sempat tobat dan menyadari kesalahan kita serta memperbaikinya d dengan hal-hal yang lebih bermanfaat dan bernilai ibadah? Ingat firman Allah SWT yang berbunyi :

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (TQS.Ar Ra’d [13]:11)

Ini udah jelas kan, klo Allah ngga begitu saja merubah diri kita. Walau pun Allah bisa dengan sekejap membalikan hati hambanya. Tapi klo hambanya sendiri ngga pengen baik, yah ngga mungkin Allah membuat diri kita baik. Ini semua untuk kita juga, walau pun semua makhlukNya bermaksiat kepadaNya juga ngga bakal mempengaruhi kebesaranNya. Sebaiknya kita mulai introspeksi diri lagi, kita renungin apa yang selama ini kita perbuat di sisa-sisa kehidupan kita.

Ayat-Ayat Cinta
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (TQS.Ali ‘Imran [3]:14)

Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui." Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (TQS.Ali ‘Imran [3]:29)

Yah, cinta emang fitrah bagi manusia. Ia adalah sebuah anugerah terindah yang pernah Allah ciptakan untuk seluruh manusia. Dia adalah sebuah amanah yang patut kita jaga kesuciannya, dan apakah kita akan mengembalikan amanah itu kepada pemiliknya dalam keadaan kotor dan ternoda? Tentu aja engga kan, kita harus mengembalikan cinta ini kepadaNya dalam keadaan bersih seperti semula. Dan Allah selalu tau apa yang ada dipikiran, hati dan juga perbuatan kita. Walau pun loe, berada diantara pekatnya udara malam yang dihiasi indahnya gonggongan jangkrik dan remang-remang lampu malam yang ….ko jadi puitis gini.
Maksud gue klo pun ngga ada yang melihat kita lagi mojok, sampe-sampe nyamuk pun ikut terkecoh dan ngga sempet melihat apa yang kita lakuin. Tapi Allah SWT selalu tahu apa yang kita perbuat kawan. [Putera Al Fatih]

Meminang BIdadari

Wajahmu mengalihkan duniaku. Pertama kulihat dirimu begitu menarik, kedua ternyata masih menarik, dan ketiga ternyata kamu memang sangat menarik. Tapi aku bingung apa sebenarnya yang menarik darimu? Yah, memang kamu terlihat cantik hari ini. Tak ada seorang pria pun yang melewatkan kesempatan untuk melirik sedikit untuk sekedar mengagumi karya Tuhan yang satu ini. Tubuhmu tinggi semampai, dan engkau dikaruniai Allah keindahan yang memikat. Aku bisa melihat butiran mutiara tersusun rapi di bibir manismu. Ugh, kok kita malah cerita yang engga-engga sih? Jaga pandangan kawan, hehehe...

Tapi aku sangat sedih ketika melihat engkau membuka auratmu. Perhiasan itu seakan ngga berharga lagi karna sudah dinikmati kebanyakan orang. Dan sedikit demi sedikit kecantikan itu pun pudar. Masih ada kah seorang bidadari yang memang benar-benar terjaga?
Pertanyaanku ngga berlebihan ko. Sebuah penelitian menggambarkan bahwa di Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya terdapat 50 persen remaja usia 15-24 tahun mengaku pernah berhubungan seksual sejak usia 13-18 tahun (Synovate, 2005). Karenanya tidak mengherankan bila 60 persen aborsi ternyata dilakukan oleh remaja (Asosiasi Seksologi Indonesia, 2005). Pada 2008, Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengadakan penelitian di 12 kota besar di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa 97 persen remaja tersebut mengaku pernah menonton film parno. Sebesar 93,7 persen mengaku pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks. Sementara itu, 62,7 persen remaja usia 13-18 tahun mengaku pernah berhubungan seksual alias berzina.

Ngga papa kan kita dipusingkan dengan angka-angka tersebut. Itu udah beberapa tahun yang lewat loh. Gimana dengan yang berlangsung sekarang? Silahkan teliti sendiri, tentu kita bakal tambah dibuat pusing lagi deh.

“Jangan diterima bila segel rusak”, gitu kali yah kalimat peringatan dalam produk-produk makanan. Karna klo segelnya udah rusak, biasanya dalem-dalemnya pun ikut-ikutan rusak. Kamu juga pasti lebih milih barang yang masih pake segel dan bagus dari pada yang udah ngga ada segelnya, walaupun harus bayar mahal, jamin deh. Ya toh?

Apalagi ini teh soal makhluk yang sangat berharga yang bakal jadi temen sepanjang hayat, kita pastinya ngga mau rugi kan karna dapat barang yang udah kadaluarsa ato second, ngga jamin deh masih bagus fitur-fiturnya.

Buat apa punya wajah yang cantik menawan, tapi ngga didukung dengan akhlak yang bagus pula? Karna cantik adalah cobaan, lah kok? Coz, dengan kecantikan itu lebih memudahkan kita buat dapat gebetan? Sering orang salah beranggapan klo Allah bersikap ngga adil kepada kita, hanya karna kita punya wajah pas-pasan. Dan menyulitkan kita buat nyari jodoh ato gebetan.

Justru Allah ngasih muka yang pas-pasan tadi adalah sebuah nikmat, dan itu tandanya Allah masih sayang sama kita dan menghalang-halangi kita setiap berniat berbuat maksiat. Maka waspadalah kalo Allah udah membiarkan kita dan memberikan jalan untuk berbuat maksiat, itu tandanya Allah udah ngga peduli lagi sama kita. Bagus kan Allah ngasih kita muka yang pas-pasan, pas pada tempatnya dan ukurannya. Bayangin aja klo Dia bikin kuping kita yang kanan lebih gede dari pada yang kiri, ato ngasih hidung kita kebalik. Tentunya bakal jadi sarang jentik nyamuk karna banyak genangan air hujan disana.

Huff...hmm...
Ngomong-ngomong soal bidadari, ada ngga sih yang bisa ngebayangin gimana rupa bidadari itu sendiri? Mungkin klo pernah baca kitab Ibnu Kastir, kamu bakal dapat gambaran seperti apa wujud bidadari itu sendiri. Seorang wanita yang dipingit, yang tidak pernah dijamah oleh seorang pun makhluk baik jin maupun manusia, dan hanya diperuntukkan kepada hamba-hambanya yang suci pula. Yang memiliki wajah seputih salju dan bening kayak putih telur dan selalu perawan. Dan seandainya dia mengintip sedikit saja dari langit, matahari pun akan redup karna kalah oleh sinar pesonanya? Wuih, ngga kebayang deh. Mana ada yang begituan di bumi ini?

Supaya kita ngga tambah ngiler, kita bahas bidadari-bidadari yang ada di bumi aja yah? Udah kenal sama mereka? Apakah mereka ini yang memiliki kecantikan yang memikat? Mempunyai tubuh yang aduhai, ato kesempurnaan lainnya?

Ternyata bukan hanya sekedar itu kawan. Banyak kok gadis-gadis cantik yang udah pudar kecantikannya dihisap sang kumbang. Padahal kebanyakan bunga-bunga itu masih kuncup dan baru akan berkembang, tapi udah layu. Gimana ceritanya?

Mereka adalah cewek yang dengan mudahnya ditaklukan oleh cowok, dan ngga punya harga diri. Apakah orang-orang seperti ini bisa dikatakan sebagai bidadari? Padahal bidadari itu dipingit dan terjaga kesuciannya dan hanya diperuntukkan kepada orang yang suci pula. Kecantikan bukan segalanya kawan, karna ia hanya setipis kulit ari yang relatif. Bahkan ia bisa jadi fitnah yang membahayakan.

Rasulullah SAW telah menganjurkan kita untuk lebih mengutamakan agama dari pasangan kita. Karena biasanya orang-orang yang kuat dan bagus agamanya adalah orang-orang cerdas, dengan kepintaran itu harta bisa dicari. Dan dengan harta kecantikan bisa dibeli. Temanku pernah mengatakan klo nikmat yang paling besar dan indah adalah anugerah iman dan Islam. Dan menurutku anugerah yang terindah kedua setelah itu adalah diberikanNya seorang istri yang sholehah.

Karna ia akan menjadi penyejuk di kehidupan kita, yang akan selalu mengingatkan kita untuk senantiasa beribadah dan memperjuangkan agamaNya. Yang selalu menyambut kita dengan senyuman terindah pada saat kita dalam keadaan gundah karna ngga bisa mencarikan nafkah buat keluarga, dan mendoakan setiap langkah kepergian kita. Wah, jadi pengen cepet-cepet deh. Hehehe...d(^_^)b
Indah banget. Bayangin aja gimana dengan isteri yang ngga paham agama, tentunya kita bakal kena marah melulu karna pulang dengan tangan kosong. Kayaknya tambah sumpek dan BETE kan. Jangan sampe deh, ckckckck...

Selembar Kertas Putih
Bagiku wanita itu seperti kertas putih, menunggu kita untuk menuliskan sesuatu padanya. Apakah kita akan melukiskan sesuatu seni yang indah ato pun cuma coretan-coretan tanpa nilai. Gimana jadinya klo telah banyak pena yang menggores di kertas tersebut? Coretan-coretan yang tentu saja akan merusak kertas tersebut, apakah ia akan dibuang begitu saja?

Kita harus mendaur ulang kertas tersebut agar menjadi putih bersih kembali. Dan tentu saja dimana-mana yang namanya kertas daur ulang malah bisa lebih mahal kan dari pada kertas putih biasa yang tipis?

Begitu juga dengan seorang gadis. Bisa jadi ia akan berubah menjadi lebih berharga dari pada sebelumnya, jika dibungkus kembali dengan baik dan dijaga dengan benar. Apa alat daur ulangnya? Yah, tentu saja Islam. Sebuah peraturan yang begitu indah yang pernah ada.
Maka perhatikanlah firman Allah ini:

”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (TQS. Al Ahzab:59)

Kekasih yang dijanjikan
Mungkin kalian masih ingat dengan penggalan puisi yang pernah kutulis pada edisi #0409. “Aku mencintaimu sebelum mata ini memandang, aku mencintaimu sebelum hati ini tergoyah karna kekagumanku akan sikap dan indahnya wujudmu, aku tak ingin mereka-reka atau pun sedikit melukiskan pesonamu terhadapku”. Kenapa aku nulis gitu, karena aku pun belum tau siapa bidadari yang dijanjikan Allah untukku. Tapi aku sangat yakin klo Dia akan memberikan yang terbaik buatku.

Jodoh itu di tangan penghulu kawan. Biar gimana pun kita begitu setianya sama pacar tapi penghulu belum ngucapin aqad nikah, yah belum sampe jodoh kita juga. Dan jodoh itu akan datang pada saat kita benar-benar siap lahir batin untuk melengkapi separuh agama kita.

Sekarang kita pikirin, berapa banyak waktu, dana dan peluang yang kita abaikan untuk kearah sana jika kita masih pacaran? Udah berapa banyak waktu kita hanya habis untuk kangen-kangenan sama doi dan jalan kesana kemari, padahal klo waktu itu bener-bener dipakai buat nyari kerjaan ato bangun usaha pastinya kita bakal dapat modal yang cukup buat nikah. Kemudian berapa dana yang telah kita habiskan untuk belikan pacar pulsa, ngajak makan, beli aksesoris ato apa lah. Padahal dia belum apa-apa kita. Gimana klo uang tersebut kita kumpulkan, tentunya lebih memudahkan kita lagi kan buat nambah modal nikah? Terakhir, berapa macam peluang kita abaikan untuk mempersiapkan diri, jiwa dan raga kita buat datang ngelamar bidadari idaman kita?

Makanya ntar jangan heran klo pacar yang selama ini kita sayang-sayang, tau-taunya malah nikah sama orang lain. Karna kita kalah saingan kawan. Biarpun kita saling sayang gitu, tapi klo ada orang yang lebih siap dari pada kita dan sangat serius untuk menjadikannya seorang istri, tentunya dia akan milih yang ngelamar tadi. Buat apa juga nunggu sesuatu yang belum pasti? Tentu sang gadis bakal lebih memikirkan kebahagiaan orang tuanya dari pada mikirin kita, emang siapa sih kita bagi dia?
So, be focus! Cause, setiap ada kemauan pasti ada jalan. Dan salah satu orang yang wajib dapat pertolongan Allah adalah orang yang benar-benar ingin menikah. [Putera Al Fatih]

Pacaran Islami, Adakah?

Pacaran berasal dari bahasa kawi ato jawa kuno yang artinya itu calon pengantin, jadi pacaran dianggap sebagai sarana untuk saling kenal-mengenal bagi para calon pengantin dalam mempersiapkan bahtera pernikahan. Katanya sih.Tapi apa bener zaman sekarang ini pacaran cuma dijadikan ajang perkenalan? Klo menurut aku sendiri dalam sebuah buku yang belum diterbitkan. Pacaran itu adalah sebuah kata yang diambil dari nama sebuah pohon, yaitu pohon ‘pacar’ yang biasanya dipake buat pengantenan.Klo ngga tau, sia-sia aja kamu selama ini jadi wong deso. Klo kita perhatikan daun pacar itu kan daun yang kurang bernilai ekonomis dan cepat layu, bahkan klo sudah dipake ditangan pun ngga akan tahan berbulan-bulan.
m”, kata ikhwannya.
“Alhamdulillah”, kata akhwatnya. Ikhwannya bilang lagi, “Boleh cium ngga ukhti?”. “Tafadhol akhi, tapi jangan berlebih-lebihan ya. Karna Allah ngga suka sama orang yang mubazir”, kata akhwatnya ramah. Selesai ciuman, ikhwannya bilang “ Astaghfirullahul adziim”. Sampai akhirnya pertemuan mereka disensor, maka Innalillahi wa inna ilaihi roji’un…

***

Itukah yang dinamakan pacaran Islami? Tentu aja bukan, malah prilaku yang semacam itu sama aja dengan menghina ajaran Islam. Ato sama aja daging babi yang diberi label halal.
Seharusnya kita mengganggap Ajaran Islam itu bagai sebuah cangkir. Dan prilaku ato pemikiran dari luar itu sebagai airnya. Jadi walau diisi air apa pun ke dalam cangkir itu, air itu harus disesuain sama cangkirnya. Ya ngga? Jangan sampe ntar cangkir yang disesuain sama airnya. Karna modern dan lajunya globalisasi misalnya, kan serba instan and ga’ul tuh. Dan karna banyak yang ngga sesuai dengan Islam, maka malah Islam yang direvisi buat nyesuain sama zaman. Ngaku aja, tul ngga? Klo gitu ceritanya sih orang lain juga bakal nyari-nyari lagi gimana cara ngerampok yang Islami, misalnya bilang dulu sama tuan rumahnya trus minta dengan ikhlas. Hehehe…ada ngga sih yang ikhlas dirampok? Ato mabuk yang Islami, bunuhin orang yang Islami, ato nyabulin anak orang yang Islami. Klo udah gitu apa kata dunia?. Aku yakin loe masih bisa mikir kawan. Masih bisa bedain yang baik sama yang buruk, makanya loe masih mau baca artikel ini.
Ingat kawan, senikmat apa pun dosa itu tetap bagian dari api neraka. Jadi jangan pernah bangga dengan dosa. Klo dulu temen-temenku yang aktivis pacaran itu malu dua-duaan klo ada aku, takut diceramahin sebenarnya. Tapi sekarang udah dibilangin kene keto tetep aja, malah kayak menjadi kebanggaan pacaran di tempat umum. Gue nyampain ini bukan pengen dipuji ato dibilang intelektual muslim yang sok kayak dikampus. Tapi karna gue sayang sama kawan-kawan semua. Gue ngga pengen loe buang-buang waktu cuma ngejar yang namanya CINTA semu dan mengabaikan cinta sejatimu, padahal masih banyak yang perlu dipikirin selain nyari gebetan. Misalnya gimana supaya skul or kuliah kita lulus dengan predikat yang sempurna, dapat beasiswa buat nyambung kuliah ke luar negeri, membahagiain ortu dan lain sebagainya.Gue juga ngga pengen loe terjerumus dalam dosa kawan, dan karna gue duluan sadar yah tugas gue buat nyadarin loe semua.
Jangan dikira gue langsung kayak gini, gue dulu juga aktivis pacaran bahkan mungkin lebih anarkis lagi dari pada yang lain.Tapi ngga tau kenapa, setelah dijebak sedemikian rupa gue malah jadi militan penentang berat yang namanya pacaran.Yah banyak yang membuat gue tobat, karna gue sadar ternyata Islam itu mengatur cinta yang ada dalam diri manusia itu begitu indah dan harmonis. Biar gue cerita aja yah, klo dikeluarin dalil trus kayaknya loe pada ngga mempan.
Yap, gue itu termasuk orang yang jeules abis. Jadi klo ada yang ngeganggu ato deket doi maunya pengen nendang-nendang mobil orang and banting komputer temen. Tapi, ternyata Islam beri solusi yang paten. Dalam Islam pergaulan antara cowok dan cewek kan dijaga betul tuh, jadi klo punya isteri yang sholehah kan ngga perlu takut lagi isteri kita selingkuh. Dia Cuma milik loe seorang kawan. Karna dia ngerti banget tentang Islam dan menjaga pergaulannya. Tapi klo pacaran cemburuan, yah salah juga karna loe bukan siapa-siapa doi. Dan selingkuhannya juga sama-sama orang lain yang bukan muhrimnya sama kayak loe juga. Banyak lagi deh, klo gue ceritain ngga ada habis-habisnya.

Kenapa Harus Pacaran?
Aku tahu kenapa loe pacaran, ada yang niatnya bagus dan ada juga yang jorok dari awal. Apalagi cowok, 70% niat cowok pacaran itu bisa dipastikan kearah yang disensor. Kenapa aku bilang begitu, karna aku cowok dan tau betul gelagat cowok masa kini. Walau pun ada juga beberapa cowok yang pacaran cuma karna takut doi diambil orang, ato karna ngga sanggup menahan gejolak cinta yang selama ini menggebu-gebu. Weeeiiiiissss…. Tapi ada juga karna Cuma tuntutan profesi, maksudnya cuman pengen dibilang klo dia juga bisa dapat pacar and masih laris manis dipasaran. Dan cewek lah yang jadi korbannya. Karna dalam ilmu psikologis cewek itu suka ama cowok karna ‘mendengar’ bukan cuma melihat sekilas. Makanya walau pun dikhianatin trus tapi klo si cowok pinter ngerayu yah pasti klepek-klepek juga tuh awewe.
Bahkan klo udah dua-duaan ngga bisa diganggu gugat sama sekali deh, karna klo ada yang ngeganggu mereka bilang klo yang ketiga itu syetan, sambil mengemukakan dalil dari Rasulullah. Nasib…nasib…
Dunia pun sudah terasa milik mereka berdua, klo udah gitu kita mau tinggal dimana boy. Apa kita mesti ngontrak sama mereka? Kejam banget sih. Dan sering cewek yang pengen dimanja entu bilang. Andaikata…Jikalau aku jadi bunga kamu jadi apanya mas? Aku jadi kumbangnya, kata cowoknya. Itu udah basi, mo denger pengandaian yang paling bagus? Klo seandainya aku jadi pohon kelapa kamu jadi apanya? Jadi tupainya. Eh, klo aku jadi tikus? Yah, aku jadi racunnya. Kan indah banget tuh… Dijamin hubungan loe ngga bakal lama lagi. Bagus kan ada kemajuan.
Kita emang boleh jatuh cinta dan mengagumi seseorang, tapi sebagai seorang muslim kita juga punya batasan yang ngga boleh dilanggar. Gue yakin loe tau aja apa yang gue maksud. Tapi kadang kita lupa ato malah pura-pura lupa klo itu ngga sesuai dengan Islam. Tapi karna kita udah mencintai doi begitu jauh, sampe melebihi mencintai diri kita sendiri, keluarga kita, Allah dan Rasul-Rasul-Nya. Maka hati pun berbicara lain sehingga kadang kita lupa menggunakan akal sehat kita sesuai pada tempatnya. Dan hanyut dalam buaian cinta yang merasuk.
Kenapa sih loe ngga nikah aja biar lebih aman dan terkendali? Pasti masih belon ada kerjaan and belon siap kan. Trus, kenapa loe pacaran padahal duit aja masih minta sama ortu. Ngga malu udah gede kayak gini belon bisa nyari uang sendiri?

Jomblo bukan berarti Homo
Fenomena alam yang satu ini emang kerap terjadi, tapi gue yakin ngga ada diantara loe yang suka sama sesama jenis. Tapi bukan itu yang pengen gue bahas kali ini. Yah, kadang klo kita masih ngejomblo ada aja godaan dari temen. Dikatain homo lah, sok alim lah. Tapi jangan pernah nyerah cuma gara-gara dibilang gitu. Dan jangan sampe ngiri sama orang yang berbuat dosa. Jadi klo ada temen yang nuntut kita supaya juga punya gebetan, bilang aja dengan tenang klo loe kan termasuk bintang di kampus dan banyak punya fans-fans yang tergila-gila sama loe. Makanya klo loe nekat jadian sama seseorang, takut fans-fans loe yang lain bakal sakit hati dan bunuh diri. Makanya loe milih hidup ngejomblo sampe sang pujaan bener-bener datang menghampiri dan loe bener-bener siap lahir batin buat married. Tapi itu buat loe yang NARSIS aja. Hehehe…Berhubung NARSIS itu ngga dosa, ngga ada salahnya kan?
Loe juga ngga perlu pesimis cuma karna loe ngga ada gebetan dan susah banget nyarinya, itu karna Allah masih sayang sama kita. Allah tidak membiarkan hamba-Nya lupa pada-Nya dan berbuat maksiat terus-menerus. Makanya loe juga harus bersyukur seandainya hingga saat ini ngga pernah ngerasain yang namanya pacaran. Jangan terlalu penasaran kawan, simpan penasaran Anda untuk isteri ato suami loe kelak. Karna itu lebih indah dari segalanya.
Gue ketika baru ngecap nikmatnya Islam juga banyak dikata-katain. Misalnya klo gue lewat dikatain bau syurga lah, untungnya gue ngga ada niat buat ngatain mereka bau neraka. Bahkan yang lebih parah lagi nih, ada yang fitnah gue mirip Irwansyah. Huhuhu… Kasian banget kan gue. Padahal selama ini Irwansyah lah yang mirip gue. Ko, ngga ada yang dukung gue sih? Sekali lagi, NARSIS adalah penyakit menular jadi hati-hati klo setelah baca buletin ini loe jadi ngga tau malu kayak gue. Yah, maksud gue loe jangan pernah malu klo loe menjaga diri dengan Islam. Walau pun dikatain yang macam-macam, ganteng lah ato apa pun. Itu lah sudah resikonya. Semangkaaa!!!

Maaf untuk berpisah
Ini emang sebuah judul lagu darinya munsyid Thasiru, karna lagu ini emang jadi lagu kebangsaan gue pas menyadari indahnya Islam. Gue sempet ngecam juga kenapa gue terlambat nyadarin tentang semua ini. Padahal udah banyak juga yang putus asa ceramahin gue.
Walau juga kadang ada juga rasa penyesalan melintas dibenakku, kenapa Allah SWT menyadarkan gue . Padahal gue masih pengen rame-rame pacaran.Tapi gue menyadari klo Allah masih sayang sama gue. Dan Dialah yang Maha membolak-balikan hati hamba-Nya. Jadi bersyukurlah kawan, jangan pernah menyesali diri kita sendiri.
Karna kadang ketika kita meminta kepada Allah setangkai mawar yang cantik, Dia malah memberi kita kaktus yang berduri. Dan ketika kita minta pada Allah seekor binatang yang mungil dan lucu, Dia malah memberi kita ulat bulu yang menjijikan. Tapi kita tidak menyadari suatu saat kaktus itu akan berbunga indah, dan ulat itu pun akan menjadi kepompong dan kupu-kupu yang cantik. Ternyata Allah tidak memberikan semua yang kita harapkan, tapi memberikan semua yang kita butuhkan. Makanya jangan pernah berburuk sangka dengan Allah yah. Tumben kata-katanya bagus nih, nyontek dari mana?

Pacaran Islami
Masih bingung? Gue emang suka bikin orang bingung. Gue juga bingung ngejelasin secara sederhana sama loe tentang pacaran Islami. Jadi mari kita bersama-sama berbingung ria. Semangkaaa!!!
Sekarang kita serius boy. Gue mau bagi sedikit ilmu tentang psikologis, karna biasanya ada aja yang takut ngga dapat isteri yang sesuai nantinya klo udah jaga diri banget dengan Islam. Padahal Allah menjanjikan jodoh yang terbaik kan dalam Al-Qur’an. Dan menurut David J.Leiberman, Ph.D. dalam sebuah bukunya, “Agar siapa saja mau melakukan apa saja untuk Anda”. Dikatakan tentang hukum kelangkaan dalam sifat manusia. Beliau bilang : Orang menginginkan sesuatu yang tidak dapat mereka miliki dan mereka semakin menyukai sesuatu yang perlu usaha keras untuk mendapatkannya.
Jadi klo loe menjaga pergaulan loe dengan Islam, otomatis kan cuma sedikit berinteraksi sama lawan jenis. Ini yang kadang bikin orang penasaran, dan ingin mendapatkannya dengan cara apa pun. Karna mereka cuma melihat sedikit pesona kita. Dan ini langka banget, biasanya kan barang langka itu kan mempunyai nilai seni yang tinggi dan harganya sangat mahal. Makanya loe jadi barang langka aja biar gue yang jualin. Hehehe…
Tentang pacaran Islami, gue sependapat aja sama temen gue waktu diskusi tentang ‘Kenakalan Remaja’ kemaren. Klo pacaran Islami itu adalah pacaran sesudah nikah. Karna ta’aruf pun ngga bisa dibilang pacaran kan? Dan pastinya lebih bahagia banget tuh, karna kita ngga perlu menyimpan semua ekspresi kasih sayang kita lagi sama doi. Berhubung gue juga belon nikah jadi loe tanya sama yang udah nikah aja yah? [Putera Al Fatih]